• Breaking News

    All About Otomotif

    OTOMOTIF CORNER

    Tuesday, May 5, 2015


    FIM CEV REPSOL


    KIPRAH PEMBALAP INDONESIA 
    DI KANCAH INTERNATIONAL

    Hingar bingar balapan motogp menjadi energi positif bagi pembalap-pembalap muda Indonesia dan tentunya dibantu oleh Tim yang mengantarkan mereka menju jenjang balapan kelas dunia. Tahun 2015 ini menjadi momentum bagi pembalap muda Indonesia untuk ikut dalam jenjang balap International yang diikuti di bergagai event.

    Ajang FIM REV Repsol, Seri 1 di sirkuit Algarve Portugal adalah salah satu wadah balapan international yang diikuti oleh dua Riders Indonesia yaitu Dimas Ekky Pratama dan Ali Adrian Rusmiputro.  Pada seri pertama pembalap Dimas Ekky Paratama menunjukan performa dan skill balap yang cukup diperhitungkan dengan menempati Start di posisi 16 pada Race 1. Sementara Ali Adrian berada di posisi 35 dari 37 pembalap yang turun di kejuaraan ini.

    Dalam race sendiri Dimas sebenarnya mampu menyodok barisan depan, tetapi sayang disaat ada pembalap yang mau menyalipnya dan terpaksa keduanya melebar yang mengakibatkan tertinggal dari rombongan grup depan, tentunya ini menjadi sulit bagi Dimas Ekky untuk bisa mengejar barisan depan. Akhirnya Dimas Ekky harus puas finish diposisi 11, tetapi ini merupakan prestasi yang cukup menjanjikan buat race selanjutnya dan bisa menjadi pelecut semangat bagi Dimas Ekky yang tergabung di bawah bendera  Astra Honda Asia Team.

    Pada race 2 sayang Dimas Ekky tidak bisa melanjutkan lomba akibat ada masalah dengan koplingnya saat mau start, akibatnya tidak bisa mengikuti race2 dan memilih menepikan motornya dari pada berbahaya kalau melanjutkan lomba tanpa kopling "saya lebih baik minggir" kata Dimas Ekky yang dikabarkan kepada beberapa media.

    Dengan pencapaian pada race 1 dan mampu finish di posisi 11 Dimas kini menduduki klasemen sementara di urutan 15 dengan 5 poin. Ali Adrian hanya menyelesaikan lomba 10 lap dari 17 lap yang diperlombakan. Pada race 1 ini podium pertama dipegang oleh pembalap Spanyol Egdar Pons.

    Dengan keikutsertaan para pembalap-pembalap muda Indonesia di kancah International semoga bisa membuka mata para sponsor dan instansi terkait lainnya terutama didukung pemerintah untuk mewujudkan mimpi anak-anak muda kita bisa tampil di balapan Inbternational dan bisa membawa harum nama Indonesia di mata dunia lewat olahraga.

    Kita harus miris lihat para tetangga, dengan pembalap-pembalapnya yang pada tahun ini saja ada beberapa pembala[ asia tenggara (Malaysia) masuk di Moto2 dan Syahrin sendiri selalu berada di barisan tengah kalau balapan, ini menunjukan sukses secara personal, tim dan dukungan dari negaranya dengan banyak sponsor lokal yang membantu mendanai event yang diikuti.

    Kita Negara Besar mestinya bukan hanya pembalap yang cukup melimpah tapi sirkuit sendiri mestinya mampu menyuguhkan balapan berskala international, contohnya Singapura dengan luas negara yang jauh lebih kecil tapi mampu menyelenggarakan balapan International sekelas F1 dan Malaysia selain menurunkan pembalap-pembalapnya di ajang motogp yaitu kelas moto2, tentunya menjadi langganan penyelenggaraan balapannya itu sendiri. Semoga kita kedepannya tidak hanya jadi penonton dan hanya bisa menyaksikan pembalap-pembalap negara tetangga yang semakin kompetitif di ajang balapan international.

    No comments:

    Post a Comment

    Fashion

    Beauty

    Travel