Foto : Istimewa

 SAFETY RIDING 

HINDARI KORBAN SAAT TOURING

Touring saat ini sudah jadi primadona atau agenda resmi para rider saat akhir pekan tiba, tentunya dengan berbagai alasan mulai sekedar iseng, menghilangkan stres akibat dari rutinitas sehari-hari terutama para pekerja di kota-kota besar seperti Jakarta.

Kita sering mendengar bahkan tidak jarang melihat sendiri kejadian insiden saat anak-anak klub motor atau para peturing terjadi kecelakaan baik dengan rombongan sendiri (beruntun) atau dengan  pegendara lainnya akibat ketidak hati-hatian atau kekurang tahuan aturan turing itu sendiri.

Peranan Road Captain (RC) disini sangat penting dalam mengarahkan rombongan baik secara teknis atau non teknis dan banyak hal lain yang bisa mempengaruhi yang mengakibatkan terjadinya insiden.  Contohnya para riders kadang-kadang selalu ingin bersama dengan jarak yang tidak ideal atau terlalu rapat satu dan lainnya.  Biasanya terjadi sama anak-anak muda atau masih baru melaksanakan turing dan mempunyai skill yang berbeda-beda, dengan alasan tidak mau ketinggalan rombongan disitu justru sering terjadi miss satu sam yang lainnya.

Road Captain dituntut jeli melihat situasi di jalanan hingga konvoi benar-benar aman, dan sebenarnya tidak perlu dipisahkan antara yang  advance dan pemula, cukup diberi arahan sebelum melaksanakan perjalanan.
Usahakan para pemula tepat berada dibelakang RC atau berada diantara advance biar bisa menyesuaikan irama berkendara dan lebih sigap kalau ada sesuatu di lapangan.

Untuk posisi riding juga mesti dikasih arahan jika berderet 2-2 harus dalam formasi zig zag untuk menghindari tabrakan beruntun satu sama lainnya kalau terjadi rem mendadak yang di depannya. Apabila jumlah rombongan lebih dari 20 semestinya di bagi dalam beberapa grup, idealnya paling banyak sepuluh tiap grup dengan jarak yang disesuaikan. Dan selalu samakan persefsi bahwa turing bukan ajang ugal-ugalan atau adu kecepatan, ingat jalanan yang kita pake milik umum berarti ada pengguna lain yang harus diperhatikan..